22 September 2023
×
×
Today's Local
22 September 2023
Tutup x

Mistikisme ‘Gaong’ Kretek Ritual Adat Batui

Dulunya Gaong adalah rokok seperti halnya kretek hari ini

Ilustrasi ritual. Foto:google.com

Mistikisme rokok ‘gaong’ terasa saat ritual adat di Batui. Sebelum dijadikan media ritual, gaong era 1400-an populer sebagai rokok seperti sedianya hari ini.

Gaong oleh warga adat Batui dipercaya menjadi salah satu media utama untuk menjangkau dualitas alam, gaib maupun tampak.

“Gaong saat ini hanya bisa dilihat saat pelaksanaan ritual adat tertentu di disini (Batui),” tutur Abdul Haq salah satu tokoh masyarakat Batui, 15 November 2021.

Tapi kata Bul, jauh sebelumnya gaong tidak lebih seperti halnya rokok kretek hari ini.

Dikisahkannya, B Sallam, ayah kandungnya masih sering membawa gaong saat bepergian kala menjabat sebagai Bosanyo dan Kepala Distrik Batui dalam kurun 1942-1946.

Lebih jelasnya, gaong adalah olahan daun nibung yang telah dikeringkan terlebih dahulu. Nibung sendiri memiliki nama Oncosperma tigillarium.

Saat dijadikan seperti rokok umumnya wangi gaong sangat kuat dan menyengat.

“Sangat ketahuan kalau ada yang merokok gaong,” ucapnya.

Ia menambahkan, penggunaan gaong tidak hanya soal pelaksana ritual. Namun, peziarah batin, maupun penikmat kepercayaan tradisional kerap menggunakannya untuk menjembatani dimensi lain.

“Jadi sekarang dalam kepercayaan lokal gaong adalah mediator,” pungkasnya.

Nibung
Nibung (Oncosperma tigillarium) merupakan pohon yang memiliki karakteristik batang yang khas yaitu lurus dengan tekstur yang kuat, kokoh dan tahan rayap

Kembali mengenai tanaman yang daunnya yang dijadikan gaong, nibung adalah sejenis palma yang tumbuh di rawa-rawa Asia Tenggara, mulai dari Indocina hingga Kalimantan.

Dikutip dari referensi Wikipedia, tumbuhan ini berupa pohon dengan bentuk khas palma.

Batang tidak atau jarang bercabang, dapat mencapai 25m, dapat memunculkan anakan yang rapat, membentuk kumpulan hingga 50 batang.

Batang dan daunnya terlindungi oleh duri keras panjang berwarna hitam. Daunnya tersusun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) yang berkesan dekoratif.

Kayu nibung sangat tahan lapuk sehingga dipakai untuk penyangga rumah-rumah di tepi sungai di Sumatra dan Kalimantan.