22 September 2023
×
×
Today's Local
22 September 2023
Tutup x

Berburu untung Bensin Botolan, SPBU Dipadati Pengantri

Bagi masyarakat umum ini hanya bisnis kecil yang bisa buat dapur mengepul

Penampakan SPBU yang dipadati pengantri, pengendara harus bersabar karena jerigen mendominasi pengisian.

Ramai-ramai mendadak mengantri dipastikan bukan karena soal kelangkaan bahan bakar.

Kehadiran pengantri membawa jerigen hanya termotifasi untung sekaligus tindakan beberapa kelompok pengantri sebelumnya.

Awal mula para pengantri hanya mengetahui jika jualan petralite botolan bisa sedikit menambah penghasilan ditengah seretnya pemasukan keluarga.

Mainannya tidak dengan menaikan harga, tapi mengurangi volume dengan harga yang tetap, yakni 10 ribuan per botol.

Mengenai akan dijual kemana, ya cukup didepan lapak atau membuka lapak baru.

Jika cukup modal maka BBM disimpan dahulu hingga benar-benar tercipta sugesti  seolah-olah bakal ada kelangkaan.

Demikian pengertian diantara sekian banyak pengantri yang diwawancarai Jurnal Banggai tiga hari belakangan.

Adapula pola lain, sebutnya pengoper jerigen, mereka tidak mengecer tapi kembali menjual per jerigen yang terisi.

Sekali lepas untuk 30 liter ada ‘uang kaget’ 30 sampai 50 ribu.

“Lumayan untuk sekali mengantri di SPBU,” kata sumber yang ditemui Jurnal Banggai.

Apakah ini by design ?

Bagi masyarakat umum ini hanya bisnis kecil yang bisa buat dapur mengepul.

Kondisi antrian yang seolah tak habis setiap BBM di setok ke stasiun pengisian (SPBU) membuat premium atau petrilite botolan lebih laris manis.

“Siapa lagi yang mau antri, mau tak mau terpaksa beli yang dipingir jalan saja,” ungkap pemotor yang tak betah berlama-lama di SPBU.

Ini kemudian cukup memicu untuk membuka lapak bensin atau sejenisnya.

Tak mau kehabisan, para nelayan akhirnya menambah deret barisan pengantri lainnya. Mengingat saat petang nanti mereka sudah harus melaut dengan mesin tempel.

“Pastinya ini paling pokok kitorang cari,” kata salah satu nelayan dari kelurahan Bugis ketika turut mengantri di SPBU Batui.

“Jangan pikir mau dijual, kasian ini mo dipake pi balaut,” tambahnya.

Mengenai indikasi ada permainan atau by design tentunya institusi negara lebih mengetahui hal itu.

Bagi warga ini hanya penghasilan tambahan.

Tugas pemerintah dan pihak berwajib hanyalah kembali menertibkan yang disertai larangan keras untuk pengisian jerigen di semua SPBU, jika ada pengecualian maka harus benar-benar diteliti dan diawasi selayaknya.