Partisipasi Meningkat, 50 Persen Total Jiwa di Totikum Telah Tervaksin
dr. Nofayanti G Inde mengatakan sudah 50 persen total jumlah jiwa di Totikum telah di Vaksin
Share This Article
Tim vaksinator PKM Totikum, dr. Nofayanti G Inde mengatakan, kegiatan vaksinasi merupakan upaya menindak lanjut surat edaran Bupati Bangkep, bernomor 440/ 1.151 / Dinkes, tentang percepatan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan Corona Virus Disease (Covid -19) di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Menurut laporannya, dari 7.514 Jiwa masyarakat Totikum yang tersebar di 11 desa, 50 persen atau lebih dari 3.750 diantaranya telah di vaksinasi.
“Untuk paritispasi masyarakat hampir 50 persen sudah bisa berpartisipasi dengan baik pada saat pelaksanaan vaksinasi ini,” kata Nofayanti.
Nofa mengakui gebrakan inisiatif serbuan vaksinyang didukung pihak TNI yang bekerjasama dengan pemerintah kecamatan telah menaikan partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
“Dan perlahan – lahan menunjukan peningkatan,” tandas Nofa.
Kendala Vaksinasi
Tujuh siswa Madrasah Tsanawiah (MTS) Negeri 1 Banggai Kepulauan terpaksa tidak diperkenankan mengikuti vaksinasi di sekolah mereka. Ini disebabkan NIK di kartu keluarga tidak terbaca sistem kependudukan.
“Dari 7 siswa itu, salah satunya NIK kartu keluarga milik atas nama Jasman warga Desa Lopito yang tidak terbaca,” aku salah satu guru, Sabtu (20/11/2021).
Selain masalah NIK, vaksinasi juga tidak dapat dilakukan ketika diantara orang tua siswa tidak mengijinkan hal itu.
“Jadi selain NIK yang tak terbaca, kendala bisa ada ketika orang tua tidak memberi izin vaksin terhadap anak mereka,” imbuhnya.
Hal itu dibenarkan pula Kepsek MTS 1, Nusrah Mahmud S.Ag, sehingga kata dia beberapa siswa tertunda mendapatkan vaksin.
“Karena kendala adminitrasi sehingga tim vaksinator menunda untuk memberikan vaksin,” ucapnya.
Nusrah mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi vaksinasi Covid -19 yang dilakukan oleh tim vaksinator Kecamatan Totikum.
Dukungan itu tidak lain demi kemanaman dan kenyaman pelaskanaan proses belajar mengajar tatap muka.
“Kalau sudah tervaksin semua, kita sendiri merasa tidak aman saat mengajar,” ungkap Nusrah Mahmud.