22 September 2023
×
×
Today's Local
22 September 2023
Tutup x

Sekilas Riwayat Kebun Kelapa di Desa Bohotokong

Insinyur Belanda paham tanah liat berpasir dan jenis tanah mediteran berwarna coklat keabu-abuan Bohotokong sangat cocok untuk tanaman kelapa.


Bohotokong wilayah yang begitu istimewa bagi pemerintah Belanda ketika bercokol di NKRI. Bagaimana tidak, desa yang berada di Kecamatan Bunta itu sejatinya adalah wilayah perkebunan bagi kompeni.

Penelusuran Jurnal Banggai, diperkirakan pembukaan lahan di Bohotokong sudah dimulai sekitar 1890 dengan komoditi andalan kelapa dalam.

Dari data yang diperoleh, total luas perkebunan yang mengitari desa tersebut mencapai 400 ratus hektar.

Selanjutnya, tanah perkebunan itu kemudian dikenal dengan sebutan ondernaming.

  • Menurut warga perkebunan ini sempat lama terbiarkan, pada 1980 lahan sudah banyak ditumbuhi belukar dan tak jarang ditemui pohon-pohon besar berdiameter 50 sampai 60 sentimeter.
  • Bahkan, sisa-sisa pohon kelapa sudah punah dengan sendirinya.

Pada dekade pembukaan lahan, pemerintah Belanda juga sempat memberikan kepercayaan pada beberapa pengusaha Cina dan Arab, yang kemudian memanfaatkan tenaga penduduk Gorontalo dan Buton sebagai buruh.

Kabarnya upaya untuk mendatangkan buruh ini mereka dibantu oleh pemerintah Hindia Belanda.

Jejak ondernaming hingga kini masih terasa, pada dekade terakhir eks kebun kelapa Belanda itu menjadi konflik berkepanjangan antara warga dengan pengusaha setempat.