Berusia hampir 81 tahun, jembatan berkonstruksi kayu yang melintasi Sungai Lobu, Kabupaten Banggai tampak masih berdiri kokoh.

Jembatan yang dibangun masa pendudukan Belanda itu dirancang oleh salah seorang insinyur Belanda dengan para mandor asal Manado, Sulawesi Utara.

Struktur jembatan yang memiliki panjang 130 meter dan lebar 3 meter itu sangat menakjubkan.

Seluruh bahan baku berasal dari pepohonan yang tumbuh di sekitar dan hulu sungai. Jenisnya kayu sangat keras dan tak dimakan rayap.

Dari penelusuran banyak sumber referensi, pembangunan jembatan memakan waktu hingga 2 tahun lamannya.

Selain menjadi bukti penjajahan diatas bumi pertiwi jembatan itu pula merupakan saksi bisu perjalanan perjuangan kemerdekaan yang dilalui oleh konvoi Laskar Merah Putih (LMP) Lobu menjembut Komandan Laskar dari Gorontalo, Nani Wartabone.

Saat ini, jembatan tua tersebut masih berfungsi baik namun tidak lagi dibuka untuk umum karena sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB).