22 September 2023
×
×
Today's Local
22 September 2023
Tutup x

Mencari Pemimpin Pelawan Gaya Lama di Pilkades Kayowa

Kini soalnya bukan lagi pada pilihan menaikan status keluarga atau membangun klan. Di Kayowa animo pemilih ada pada harapan dan upaya merombak kepemimpinan gaya lama

Salah seorang pemilih membawa serta si buah hati kebilik suara dalam pemilihan kepala desa. FOTO: Amad Labino

Mencari pemimpin baru ditingkat desa berasa sangat penting. Warga pemilih percaya ada harapan disetiap bilik suara.

Anggapan itu salah satunya datang dari warga yang mengikuti pemilihan Kepala Desa Kayowa.

Motivasi itu berbeda dari tahun – tahun sebelumnya, jika sebelumnya memilih Kades hanya sekedar untuk membangun klan atau kekuatan kelompok. Kini 1 Desember 2021, para pemilih hanya punya harapan tentang keadilan dalam proses distribusi bantuan.

Sekaligus, keinginan sang Kades terpilih bisa menjadi malaikat untuk membawa mereka keluar dari masalah ekonomi.

KATA WARGA PEMILIH

Yustina Kandenge (30), warga Desa Kayowa, berharap Pilkades di desanya itu bisa membawa perubahan terhadap para petani.

Menurut Yustina, jika Kades terpilih bisa melakukan pengelolaan dana desa yang baik maka kaum tani sekampungnya tidak lagi bersandar pada para tengkulak.

“Apalagi kalau Kades yang terpilih paham akan kebutuhan petani, lantas mengalokasikan DD untuk bantuan bibit buat kami. Saya yakin kami bisa lebih baik lagi,” harap Yustina.

Mengingat sebelumnya, kelompok petani selama ini hanya mengandalkan pinjaman kepada tengkulak saja dan itu sangat memberatkan.

“Sehingga saat panen tidak bisa menabung, semua hanya cukup untuk kebutuhan hari-hari saja,” tandasnya.

Senada, Endang (40) mengatakan harapan yang sama seperti diungkap Yustina itu berlaku padanya pula. Namun, mengenai kebijakan seperti yang diutarakan Yustina, Ia berharap kebijakan berupa bantuan bisa tersalur dengan tepat.

“Selama ini hanya orang-orang tertentu saja (keluarga Kades) yang dapat,” kata Endang “Bahkan, yang dapat bantuan tidak sesuai dengan kehidupannya yang sudah layak. Sehingga, nampak skali tidak adil,” tutur Ibu tiga anak itu.

Suasana di TPS I pada Pilkades Kayowa.

Lain  lagi bagi Saparudin (52), pria paruh abad ini hanya ingin calon Kades yang di unggulkannya punya Keberanian dalam bertindak dalam mengambil kebijakan yang pro masayarakat.

Ia mencontohkan, Kades yang terpilih mampu melakukan lobi serta berani menekan korporasi di wilayah desa setempat untuk menolong pengangguran.

“Bagaimana dia (Kades) berani menekan perusahaan agar masyarakatnya bisa lebih mudah untuk kerja di perusahaan yang ada di wilayahnya,” ucap Saparudin.

Desa Kayowa adalah satu diantara 65 desa lainnya yang serentak melakukan pemilihan kepala desa. Dan kini sedang berlangsung di 2 tempat pemungutan suara.

Ada 5 calon bertaruh pada Pilkades yang hampir diikuti 600an pemilih itu.