22 September 2023
×
×
Today's Local
22 September 2023
Tutup x

Khidmat Prosesi Mombowa Tumpe

Beberapa tahun sebelumnya ritual pengantaran tumpe digelar dengan sangat meriah. Namun karena dilanda pandemi Covid-19, kini dilangsungkan dengan sederhana.

Selama proses pengantaran tidak diperkanankan seorangpun menerobos atau mengendarai kendaraan didepan arakan pontakuang tumpe.

PROSESI ritual pengantaran tumpe kembali dilangsungkan secara sederhana. Ini adalah tahun ke dua ritual berada ditengah pandemi dan pemberlakuan pembatasan.

Walau demikian pemangku adat warga Batui, Kabupaten Banggai tetap menjaga keberlangsungan pengantaran tumpe yang sudah terwarisi selama 4 abad ini.

“Ini tahun yang ke 421 ritual mombowa tumpe,” ucap pembawa acara Rudin Samadi, Kamis 2 Desember 2021.

Walau berlangsung sederhana, namun itu sama sekali tidak mengurangi sakrakisme dari ritual tahunan itu.

Seperti yang tampak pada kelompok pembawa telur berseragam merah, mereka tetap khidmat dan tenang bersila diatas panggung rumah adat.

Kelompok yang terdiri 30 an orang itu dalam bahasa lokal disebut pontangkuang tumpe, atau pembawa telur maleo.

Mengawali prosesi, ritual dibuka dengan pembacaan Alfatiha dan rangkaian doa oleh sekertaris Tomundo Banggai, Hi Sopyanshah Yunan.

Usainya dilanjutkan dengan laporan Bosanyo Batui Talib Agama dan kemudian pembacaan sambutan Bupati Banggai Ir. Amirudin yang diwakilkan ke Kabag Hukum Pemda Banggai.

Pria yang karib disapa Om Lun adalah salah sati yang tertua didalam barisan 'pontangkuang tumpe'
Pria yang karib disapa Om Lun adalah salah satu yang tertua didalam barisan ‘pontangkuang tumpe’

Sesaat sebelum pontangkuang beranjak, salah satu pemangku adat menyampaikan sepatah kata serta pesan kepada yang tampak maupun gaib dalam bahasa Batui. Setelah itu barulah pelepasan tumpe dilakukan.

Disini para pembawa telur maleo mulai bersiap dan menunggu aba-aba untuk mengarak butir telur maleo yang telah dibungkus daun kombonou (palam).

“Ritual mombowa tumpe dari Batui ke Banggai (kepulauan dan laut) dimulai,” ucap pemandu acara.

Diingatkannya, selama proses pengantaran tidak diperkanankan seorangpun menerobos atau mengendarai kendaraan didepan arakan pontakuang tumpe.

Pengataran ini dimulai dari rumah adat dan berjalan ke pelabuhan penyeberangan di Kelurahan Bugis yang berjarak hampir 1 kilometer.

Ikuti laporan Mombowa Tumpe Tahun 2021