Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah, baru-baru ini tengah mengembangkan tanaman hutan dan pertanian dalam bentuk demplot persemaian permanen bibit tanaman.

Hal tersebut bertujuan mendukung upaya penguatan ekosistem hutan dan sekitarnya, yang nantinya dapat meningkatkan mata pencaharian warga sekitar demplot, demikian dikatakan Sunardi Katili Direktur Walhi Sulawesi Tengah.

Lebih lanjut Undeng sapaan akrabnya menyampaikan, untuk menuju pembuatan demplot tersebut akan dipilih Desa Rano yang tereletak di Kecamatan Balaesang yang berjarak 141 kilometer dari ibu kota Kabupaten Donggala ke arah utara melalui Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain didukung tanah yang subur, demplot ini  akan menjadi sentral belajar petani dalam proses sistem keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam.

“Kedepan nanti juga akan dibentuk demplot-demplot dibeberapa wilayah lainnya,” ucapnya.

Saat ini tahap awal dilakukan dengan memberikan latihan dan keterampilan pembuatan demplot bagi 7 orang perwakilan kelompok tani Desa Rano dan 5 orang staf Walhi.

Pelatihan yang direncanakan selama dua hari sejak hari ini (16/12) bekerjasama dengan Persemaian Permanen BPDASHL Palu Poso yang berada di Universitas Tadulako dengan metode tatap muka.

Ini berupa interaksi peserta dengan narasumber di satu tempat yang menggunakan alat pendukung pembelajaran dan metode kunjungan lokasi.

Harapannya, mengamati dan langsung praktek  dilakukan agar peserta lebih mudah menangkap pengetahuan dan materi yang diberikan. Seperti, desain bangunan persemaian, pembuatan kompos tanaman organik, media tanam.

Pembuatan bedeng tabur dan bedeng sapih, perawatan benih dan bibit hingga siap tanam dan pemilihan benih unggul, diharapkan dengan metode dan materi-materi tersebut warga kelompok tani dapat mengimplementasikan dengan baik pada demplot di desanya.