TOKOH politik Kabupaten Banggai Djufrie Diko tutup usia pada Selasa malam, 21 Desember 2021. Alamarhum meninggal dunia di RSUD Luwuk selepas bada Isya.

Berbagai ucapan belasungkawa terus mengalir terhadap kepergian Djufrie Diko atau kanda Upiek.

Kanda Upiek sempat menjalani perawatan di ICU atas sakit yang dideritanya.

Jenazah Almarhum kini disemayamkan di rumah duka di Kompleks Pasar Tua, Kelurahan Bungin, Kecamatan Luwuk.

Kebersamaan, ketenangan dan kedekatan Upiek terhadap siapa saja terselip dari setiap doa yang dipanjatkan khalayak ramai. Baik itu secara langsung maupun melalui jejaring sosial.

Semasa hidupnya selain menjadi legislator, Upiek juga aktif sebagai dosen di salah satu universitas di Kota Luwuk.

Yang paling berpengaruh dan menyimpan kesan mendalam terhadap alamarhum yakni sikap husnuzan dan  jiwa motivatornya.

Tak heran bagi kalangan muda, Alamarhum sering dianggap soko guru yang konstruktif dan dialogis.

Demikian pula selama dua periode sebagai anggota DPRD Banggai dari Partai Amanat Nasional ( 2009-2014 dan 2014-2019) Alamarhum begitu kesohor sebagai pembicara yang tidak hanya kritis namun objektif dan analitis.

Kepergian Djufrie Diko merupakan kehilangan terbesar bagi mayoritas pemikir di Kabupaten Banggai.

Selamat jalan Ka Upiek, semoga amal baik dan ibadah menjadi bekal kehidupan di akhirat dan surga baginya.