22 September 2023
×
×
Today's Local
22 September 2023
Tutup x

Andio Suku Minoritas dari Lembah Tompotika

Pakaian adat suku Andio Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah - Dok. Norma Anggo

DALAM catatan sejarah di Kabupaten Banggai baik masa kini maupun versi swaparaja dulu hanya ada tiga suku asli yang begitu dikenal mendiami Luwuk Banggai, yakni suku Banggai, Balantak dan Saluan.

Seiring waktu dan eksistensi pengenalan budaya, ternyata dibalik tiga suku tersebut masih ada suku asli lainnya yaitu Suku Andio.

Norma Anggo salah seorang pemerhati budaya lokal mengatakan, suku Andio adalah minoritas, dan dulunya orang Andio mendiami lembah Tompotika sebelum kemudian pindah ke lembah Masama hingga kini.

Suku ini pula punya bahasa sendiri terang perempuan yang berprofesi guru itu. “Bahasa yang digunakan oleh suku Andio adalah Taa’ Andio yang dikenal dengan “Mobaala”, tandas Norma.

Norma menuturkan Andio diambil dari nama seorang  pemuda yang santun, cerdas dan  kritis tapi bijak yang bernama Andio.

“Ia terkenal amat santun dan pandai dalam bertutur kata,” terangnya.

Uniknya penutur bahasa Andio kebanyakan dapat memahami bahasa Balantak maupun Saluan, dan berbeda sebaliknya.

Mengenai pakaian adat,  suku andio memiliki pakaian yang didominasi warna hijau dan dipadu padankan dengan warna kuning.

“Hijau artinya kesuburan sedangkan kuning berarti kemakmuran,” ungkap Norma.

Ditambah dengan selempang dengan empat warna yg menggambarkan empat Bense'( kelompok Masyarakat)  , Bense’ Batu, Bense’ Buada’, Masama Babo dan Masama Rarom.

“Topi yg digunakan mempunyai sudut segi tiga berwarna putih yg di sebut sampulangan( Satu tempat duduk),” jelas Norma.

Sekira dua dekade terakhir, suku Andio mulai dikenal dan salah satu kepala daerah di Kabupaten Banggai turut memperkenalkan keberadaan suku ini.